Halaman

Sabtu, 31 Julai 2010

~LAPES 3~

Assalamu'alaikum Warahmatullah

Alhamdulillah,  usai sudah program Latihan Pembentukan Sahsiah siri 3..
Progam yang bermula pada Jumaat 30 Julai 2010,berjalan selama 1 hari 1 malam dengan fasilitator jemputan daripada adik2 USIM..(tu dorang tengah nak balik dah tu... pakcik hantar sampai ke stesen Komuter Kg Batu..)

Jazakumullahu khairan katheera buat semua adik2 Usim. Muga akan ada sesuatu yang tertinggal buat anak-anak di Cahaya Ummi.. Semuga ada di antara anak-anak ini beroleh hidayah dari pendekatan kalian..

Kami, cikgi2 ni idokla handle bahagian modul, lebih kepada teknikal dan penyediaan makanan..( i la tu.. huhu...) seperti biasa, peserta dan fasi2 tidur di dalam kelas beralaskan tikar, dan makanan dijamu dengan menggunakan talam.. bukannya ape, nak juga ajar anak-anak ni perasaan dan rasa untuk berkongsi.. almaklum, kebanyakkan anak org yang ber'ada-aada' ni makan pun guna sudu garpu.. adesss...

ni tengah nak bersiap pulang. semua dah setel, tinggal budak2 ni aje blombalik lagik... anggaran dalam jam 5.30, habis la semua budak2 ni... bolehla kami cikgi2 berehat dan menutupkn mata dengan gembira...hhehehe...



~~kembara mencari CINTA (T_T)~~

Rabu, 28 Julai 2010

~Harga Sekuntum cinta~

Assalamu'alaikum Warahmatullah






Pada redup renungan berkaca
Terkolam riak sesal dan kecewa
Dialah yang semalam ditewas dunia
Tergetis keasyikan dosa

Perjalanan hidup terpaksa disukai
Biarpun penuh onak yang melukai

Dalam remang senja kau mencari
Seorang kekasih menghilang diri
Dialah yang semalam menabur janji
Dibuai kesamaran mimpi

Lupakanlah dia pendusta yang setia
Kembalilah pada hidup lebih bermakna

Mudahnya kau bayar harga sekuntum cinta
Mekar merona tubir sukma
Walau dengan hanya tercium harumannya

Leraikan gelora lepas di laut rasa
Nyala asmara telah sirna
masih ada sinar suluh hidup bahagia
Rayulah cinta-NYA


Album : Eksplorasi
Munsyid : Far East
http://liriknasyid.com  Download


~~kembara mencari CINTA (T_T)~~

~Letih~

Assalamu'alaikum Warahmatullah

Selawat dan salam untuk junjungan  tercinta, semoga kita tetap berada dalam nikmat iman dan islam..

tengok tajuk pun dah letih, inikan pula nak bercerita..
tapi, inilah hakikatnya...seringkali diucapkan oleh mereka- jangan ajar budak2 untuk exam.. tapi, mereka sendiri yang mengajar anak2 mereka hanya untuk exam..dan akhir sekali, guru2 juga yang dipersalahkan dengan 'ketidakpandaian' anak2 mereka sendiri..  (erk, ni kita mengeluh ke eh? dusshhh)

dalam buku teks sains tahun 4, bab terakhir berkenaan Technology Around Us.. di awal bab, diperkenalkan bagaimana teknologi ini wujuddan kenapa kita menggunakan teknologi... dan sebab utama yang dinyatakan adalah "Human Limitation" atau orang kampung saya sebut 'keterbatasan keupayaan moanusia'..dan, di situlah teknologi ini membantu.. ingat, teknologi hanya membantu... kata lecturer saya dedolu," takde teknologi pn kita masih boleh belajar, ianya hanya membantu untuk memudahkan saja" ujarnya tatkala LCD takleh nk display notesnya..

begitu jugalah dengan saya, manusia biasa yang sudah tentu dan dijamin mempunyai 1001 kelemahan yang dibawa bersama..sampai tahap ini, tika ini dan waktu ini, kesabaran saya kian menipis.. kemampuan saya untuk menerima segalanya yang diterima selama ini semakin berkurang, dan level of respectability sepertinya sudah tiada,paras 0.5 out of 10 mungkin... huhuhu...teruknya perasaan ini..

letih dengan kerenah dan birokrasi yang semakin meruncing..penat dengan keadaan sekeliling yang tak pernah melihat bahkan tidak sekalipun berusaha untuk menghargai usaha kami...lelah dengan manusia yang bertindak untuk kepentingan diri sendiri semata.. jemu dan jelik dengan perangai orang2 islam yang kononnya berjuang dan berdakwah untuk Islam,jihad fisabilillah, tapi merosakkan agama itu sendiri... Na'uzubillahi minzalik.. semoga Allah melindungi kami dari menjadi fitnah kepada agama islam yang suci ini...

letih..lesu..lemah.. untuk berpura-pura seperti tiada apa2 yang berlaku... huhu.. hati.. hati... tabah dan sabarlah akan dikau...


~~kembara mencari CINTA (T_T)~~

Sabtu, 24 Julai 2010

~Hikmah Kematian~

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Artikal ini di'copy paste' dari laman harun yahya

Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang anda lewati justru semakin mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain?
Seperti yang tercantum dalam ayat “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. 29:57) tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.
Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.
Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)
Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian]; mereka berpikir tentang: di mana mereka akan kuliah, di perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan. Kehidupan diartikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya. Tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya!
Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua “kenyataan” dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang anda dapat lakukan saat ini: anda dapat mengedipkan mata anda, menggerakkan badan anda, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh anda. Sekarang renungkan bagaimana keadaan dan bentuk tubuh anda setelah anda mati nanti.
Dimulai saat anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, anda tidak ada apa-apanya lagi selain “seonggok daging”. Tubuh anda yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain kafan, jenazah anda akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi anda. Ini adalah kesudahan cerita anda. Mulai saat ini, anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan.
Selama bulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan anda sering dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang yang datang. Beberapa tahun kemudian, tidak seorang pun yang datang mengunjungi.
Sementara itu, keluarga dekat anda akan mengalami kehidupan yang berbeda yang disebabkan oleh kematian anda. Di rumah, ruang dan tempat tidur anda akan kosong. Setelah pemakaman, sebagian barang-barang milik anda akan disimpan di rumah: baju, sepatu, dan lain-lain yang dulu menjadi milik anda akan diberikan kepada mereka yang memerlukannya. Berkas-berkas anda di kantor akan dibuang atau diarsipkan. Selama tahun-tahun pertama, beberapa orang masih berkabung akan kepergian anda. Namun, waktu akan mempengaruhi ingatan-ingatan mereka terhadap masa lalu. Empat atau lima dasawarsa kemudian, hanya sedikit orang saja yang masih mengenang anda. Tak lama lagi, generasi baru muncul dan tidak seorang pun dari generasi anda yang masih hidup di muka bumi ini. Apakah anda diingat orang atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya bagi anda.
Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan yang cepat. Segera setelah anda dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang biak pada mayat tersebut; hal tersebut terjadi dikarenakan ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh jenazah menggembung, mulai dari daerah perut, yang mengubah bentuk dan rupanya. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan tekanan gas yang terjadi di sekitar diafragma. Selagi proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu, pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikkan yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembut lainnya akan tercerai berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga seluruh tubuh menjadi kerangka.
Tidak ada kesempatan untuk kembali kepada kehidupan yang sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosialisasi atau memiliki pekerjaan yang terhormat; semuanya tidak akan mungkin terjadi.
Singkatnya, “onggokkan daging dan tulang” yang tadinya dapat dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, anda – atau lebih tepatnya, jiwa anda – akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas anda berakhir. Sedangkan sisa dari anda – tubuh anda – akan menjadi bagian dari tanah.
Ya, tetapi apa alasan semua hal ini terjadi?
Seandainya Allah ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti kejadian di atas. Tetapi hal ini justru menyimpan suatu pesan tersembunyi yang sangat penting
Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia; seharusnya menyadarkan dirinya bahwa ia bukanlah hanya tubuh semata, melainkan jiwa yang “dibungkus” dalam tubuh. Dengan lain perkataan, manusia harus menyadari bahwa ia memiliki suatu eksistensi di luar tubuhnya. Selain itu, manusia harus paham akan kematian tubuhnya - yang ia coba untuk miliki seakan-akan ia akan hidup selamanya di dunia yang sementara ini -. Tubuh yang dianggapnya sangat penting ini, akan membusuk serta menjadi makanan cacing suatu hari nanti dan berakhir menjadi kerangka. Mungkin saja hal tersebut segera terjadi.
Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak disukai atau diingininya. Bahkan ia cenderung untuk menafikan eksistensi sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Kecenderungan seperti ini tampak terlihat jelas sekali ketika membicarakan kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga dekat sajalah yang dapat mengingatkannya [akan kematian]. Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang mereka [yang mati] alami tidak akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.
Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya juga berpikiran serupa. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi anda membaca artikel ini, anda berharap untuk tidak meninggal setelah anda menyelesaikan membacanya atau bahkan menghibur kemungkinan tersebut terjadi. Mungkin anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya:
Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS. 33:16)
Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain kafan yang dibuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.


~~kembara mencari CINTA (T_T)~~

~Selamat Kembali Nenda~


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Hari ini, genap 3 hari Makwan (arwah Leha Binti Ilias) kembali ke rahmatullah... hakikat pemergian dan kematian...

sebelum ini, apabila mendengar mengenai kematian insan2 yang rapat pada para sahabat, saya
hanya mampu mendoakan dan mengucapkan takziah untuk melahirkan rasa simpati di hati... dalam waktu yang sama, terdetik juga di hati, "bagaimana ye perasaan kehilangan"..

dan, Allah memberi juga kesempatan untuk diri ini merasainya.. ibu yang melahirkan ayahku, dan mentua kepada ummiku telah dijemput oleh Penciptanya... walaupun kami adik beradik dengan arwah tidaklah serapat wan sebelah mak(semoga Allah memberkati wan).. namun kehilangan tetap jua dirasai, sementelah arwah juga nenek kami..

di hari pengurusan jenazah, seboleh mungkin saya cuba untuk mencurahkan bakti terakhir men guruskan makwan bersama sepupu dan pengurus jenazah.. itulah bakti terakhirku terhadap jasad makwan..menunaikan hak untuk si mati... semoga Allah menempatkan makwan bersama hamba2nya yang soleh dan mendapat rahmatnya..

apabila teringatkan wan dan atuk di kampung, yang bersusah payah membesarkan kami ketika kecik.. dan ummi dan ayah yang sentiasa di sisi kami... hati ini berdetik lagi..berkira dan terus menghitung hari...

semakin banyak hari, semakin sedikit tinggalan detik itu... semoga hati kuat dan tabah meniti hati mendatang...redha dengan hati, bukan dengan bibir yang mati...
~~kembara mencari CINTA (T_T)~~
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

~Siapa Saya~

Foto saya
semenyih, selangor darul ehsan, Malaysia
Servant of Allah,Full Timer Da'ei(insyaAllah),unexpected person,happy go lucky,outgoing,outspoken

~Meh masuk ehh...~